Thursday, September 11, 2014

Macam - Macam Teknik Evaluasi

Macam - Macam Teknik Evaluasi
Teknik Non-Tes
1) Angket (Questionaire)
Merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang akan dievaluaasi (respondensi), dan berfungsi sebagai alat pengumpul data.
Dilihat dari macamnya, pembagian angket adalah sebagai berikut:
 Berdasarkan kebebasan responden dalam memberikan jawaban
i. Angket terbuka
Dikatakan terbuka apabila pertanyaan dan resonden bebas menjawabnya karena memang tidak disediakan jawabanya untuk dipilih
ii. Angket tertutup
Dikatakan tertutup jika memuat jawaban atau menyediakan jawaban sehingga responden hanya tinggal memilihnya.
 Berdasarkan atas hubungan antara responden dengan jawaban yang diberikan:
i. Angket tak langsung
Angket tak langsung menghendaki jawaban berkenaan dengan keterangan atau informasi diluar diri responden.
ii. Angket langsung
Angket langsung menghendaki responden menjawab informasi atau keterangan yang berkenaan dengan data dirinya sendiri.Dalam angket tidak ada indek kesukaran dan daya pembeda.
Adapun kelebihan dari angket adalah sebagai berikut:
(a) Biaya relatif murah.
(b) Penyebar angket tidak perlu ahli dalam bidangnya.
(c) Penyebar angket lebih berfungsi sebagai penyebar semata-mata.
Sedangkan kelemahan dari angket adalah sebagai berikut
(a) Angket hanya disebnarkan untuk responden yang tidak buta huruf.
(b) Angket yang baik sukar disusun.
2) Wawancara (interview)
Merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban responden dengan jalan Tanya jawab secara sepihak.
Wawancara dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
a) Wawancara Bebas
Wawancara dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi.
b) Wawancara Terpimpin
Wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara menajukan pertanyaan yang telah disusun terlebig dahulu.
c) Wawancara dalam rangka belajar mengajar
(1) Wawancara diagnostik
Ditujukan untuk mencari data tentang letak, sifat dan jenis kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
(2) Wawancara Survei
Merupakan teknik pengumpulan data dari seorang siswa atau sekelompok siswa yang dimaksudkan untuk memperoleh masukan tentang suatu hal, peristiwa, atau pengalaman yang mungkin diketahuai oleh siswa tersebut.
(3) Wawancara penyembuhan
Dimaksudkan untuk memberikan upaya bantuan kepada siswa yang diwawancarai tidak lagi mengalami kesulitan belajar.
Adapun kelebihan wawancara adalah sebagai berikut:
(a) Wawancara merupakan teknik paling tepat untuk mengungkapkan keadaan subyek pribadi keadaan wawancara.
(b) Dapat dilaksanakan terhadap setiap individu dan tingkatan umur.
(c) Wawancara selalu digunakan untuk mengumpulkan data pelengkap terhadap data yang dikumpulkan dengan teknik lain.
(d) Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi.
Sedangkan kekurangan wawancara adalah sebagai berikut:
(a) Kalau pewawancara atau subjek wawancara mempunyai suatu prassangka yang satu kepada yang lain, hasil wawancara tidak akan memuaskan.
(b) Mengadakan wawancara terhadap individu satu persatu memerlukan banyak waktu, tenaga dan juga biaya.
(c) Menuntut keahlian, ketrampilan, dan penguasaan bahasa yang baik dari pewawancara.
3) Observasi (Pengamatan)
Merupakan suatu teknik evaluasi non-tes yang menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya.Pada obsertvasi berupa pertanyaan bukan pertanyaan.
Adapun jenis-jenis observasi antara lain:
a). Observasi Partisipan
Observasi yang dilakukan oleh pengamat tetapi pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.
b). Observasi Sistematik
Observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya.
c). Observasi Eksperimental
Terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok.
d). Inventori (Inventory)
Mengandung sejumlah pertanyaan yang tersusun dalam rangka mengetahui tenatng sikap, pendapat dan perasaan siswa terhadap kegiatan proses penyalenggaraan proses belajar mengajar.
e). Daftar Cek dan Skala Bertingkat
Daftar cek adalah sederetan pertanyaan yang dijawab olae responden dengan membubuhkan tanda cek () pada tempat yang telah disediakan.Skala bertingkat adalah sejenis daftar cek dengan kemungkinan jawaban terurut menurut tingkatan atau hierarki.
f). Portofolio
Kumpulan berkas semua hasil karya siswa yang berupa hasil ulangan dan sebagainya.Dalam menentukan nilai tidak hanya dari hasil akhir tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan siswa.(M. Asikin, 2004: 24)
Adapun kelebihan observasi adalah sebagai berikut:
(a) Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
(b) Dapat melihat langsung apa yang sedang dekerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang rumit kaang sulit untuk diterangkan.
(c) Dapat menggambarkan lingkungan-lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, dan gangguan suara.
(d) Dapat mengukur tngkat suatu pekerjaan, dalam hal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan tertentu.
Sedangkan kelebihan observasi adalah sebagai berikut:
(a) Umumnya orang yang diamati merasa terganggu dan tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaan dengan tidak semestinya,
(b) Dapat menggangu proses yang sedanng diamati.
(c) Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelek-jelekannya.
b. Teknik Tes
Untuk memasuki salah satu perguruan tinggi Islam di Purwokerto, calon mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti beberapa tahap ujian masuk.Ujian pertama berupa menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan dasar dan pengetahuan umum yang ditulis dalam lembar jawaban yang tersedia.Tahapan ujian selanjutnya adalah ujian baca Al Qur’an.Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan calon mahasiswa dalam mempelajari Al Qur’an.Setelah lolos ujian tulis dan baca Al Qur’an, calon mahasiswa berhak mengikuti ke tahap selanjutnya yaitu ujian wawancara, dimana calon mahasiswa diajukan beberapa pertanyaan dan langsung dijawab secara lisan.
Beberapa pengertian tes menurut :
 Amien Daien Indrakusuma, dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Pendidikan,
Tes adalah suatu alat alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat(cepat).
 Mochtar Buchori,dalam bukunya yang berjudul Teknik-Teknik Evaluasi,
Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid
 Webster’s collegiate
Test = any series of questions or exercises or other means of measuring the skill, knowledge, intelligence, capacities of aptitudes or an individual or group.
Artinya : Tes adalah serentetanpertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
 Dalam Buku : “Encyclopedia Of Educational Evaluation”,
Test is comprehensive assessment of an individual or to an entire program evaluation effort.Tes adalah penilaian yang komperhensif terhadap seorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
1. Fungsi Tes :
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi megukur tingkat perkembangan yang telah dicapai peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu
b) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai. (Sudiyono : 2001).

2. Macam-macam test
 Menurut pelaksanaannya dalam praktek test terbagi atas:
a) Tes tulisan (written test), yaitu test yang mengajukan butir-butir pertanyaan dengan mengharapkan jawaban tertulis. Biasanya test ini digunakan untuk mengukur aspek kognitif
b) Test lisan (oral test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban secara lisan. Test ini juga untuk aspek kognitif peserta didik.
c) Test perbuatan (performance test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan menghendaki jawaban dalam bentuk perbuatan.
 Menurut fungsinya test terbagi atas:
a) Tes formatif (formative test), yaitu test yang dilaksanakan setelah selesainya satu pokok bahasan. Test ini berfungsi untuk menetukan tuntas tidaknya satu pokok bahasan. Tindak lanjut yang dapat dilakukan setelah diketahui hasil test formatif peserta didik adalah:
i. Jika materi yang ditestkan itu telah dikuasai, maka pembelajaran dilanjutkan dengan pokok bahasan yang baru.
ii. Jika ada bagian-bagian yang belum dikuasai oleh peserta didik, maka sebelum melanjutkan pokok bahasan yang baru, terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian yang belum di kuasai. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik.
b) Tes sumatif (summative test), yaitu test yang diberikan setelah sekumpulan satuan program pembelajaran selesai diberikan. Disekolah test ini dikenal sebagai ulangan umum.
c) Test diagnostik (Diagnostic test), yaitu test yang dilakukan untuk menentukan secara tepat, jenis kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.

0 komentar:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Mathematics is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger